Top Social

Montir Jum'at, Teman Yang Terbaik

 


Di kota Jakarta, ada seorag montir bernama Husin. Atau lebih dikenal dengan pak Husin.

Pagi sekali ia bangun dan melaksanakan shalat tahajud. Ketika azan berkumandang, ia langsung melaksanakan shalat Subuh. Setelah itu, ia langsung membuka bengkelnya. Kecuali Jum'at, ia terlambat sedikit karena mengambil waktunya untuk membaca surah Al-Kahfi. Bengkelnya terletak di depan rumahnya.

Tidak ada yang tahu kenapa ia terlambat di hari Jum'at. Kecuali sahabat dekatnya, pak Heru. Pak Heru biasanya datang jam 16:30 ke bengkel pak Husin untuk membantu membersihkan bengkel. Dia hanya bermaksud meringankan pekerjaan temannya. Karena ia tak pandai dalam bidang montir, ia tidak bisa membantu membetulkan kendaraan.

Selesai berberes, mereka mengobrol di teras rumah pak Husin sambil meminum kopi hangat. Lalu melaksanakan shalat Ashar bersama, Karena di dekat sana tidak ada masjid.

Walaupun sudah membantu pak Husin bertahun-tahun, pak Heru tetap tidak puas. ia pun memulai kebiasaan baru dengan sahabatnya. Sewaktu mereka selesai shalat Ashar bersama, pak Heru memberikan uang Rp.10.000,00 kepada pak Husin. Pak Husin menolak,

    "Wah, tak usah repot-repot pak. Ini buat bapak saja."

    "Ah, tidak apa-apa. Kalau begitu aku pamit ya." kata pak Heru.

Pak Husin hanya hanya bengong dan mengatakan Alhamduillah. Pak Heru lalu menghilang dalam pandangan.

Suatu hari dibangun sebuah masjid di sebrang rumah pak Husin. Pak Husin dan pak Heru senang, karena sekarang mereka bisa shalat di masjid itu. Dan juga bisa mendengarkan ceramah disana.

Sebelum azan zhuhur berkumandang, setiap hari jum'at pak Husin akan menutup bengkelnya untuk ikut shalat Jum'at. Jadi bisa dibilang, pak Husin lebih banyak kegiatan diluar pekerjaan dihari Jum'at.

Jum'at kemarin ia mengikuti shalat dan khotbah Jum'at. Kebetulan pak Heru tidak ikut karena sakit. Adiknya, pak San menjenguk kakaknya. Lalu setelah selesai shalat Jum'at, pak Husin memberikan seperempat hasil kerjanya kepada pak San. Pak San menggunakan uang itu untuk membelikan obat pak Heru.

Jum'at pekan ini, pak Husin tidak menerima uang dari orang yang telah ditolongnya. Saat akan diberi, pak Husin selalu berkata,

    "Loh, tidak usah dibayar pak. Lihat itu" Pak Husin menunjukkan spanduk di depan bengkelnya, bertulisan, GRATIS KHUSUS JUM'AT. "Saya ikhlas kok. Semoga berkah ya pak." Lanjutnya.

Ternyata, tidak hanya pekan itu saja. Pekan berikutnya ia juga melakukan itu. Dan seterusnya ia juga melakukannya. Melihat itu pak Heru yang kebetulan sudah sembuh heran. Ia lalu menghampiri pak Husin.

    "Kok ditolak pak, tidak rugi?" Pak Heru bertanya.

    " tidak kok. Lagi pula kenapa harus rugi? Ini kan termasuk sedekah.." Pak Husin menjawab.

    "Iya juga sih.." Pak Heru tampak lebih mengerti.

Pak Heru lalu menatap spanduk di depan bengkel temannya itu. 'Sepertinya aku tidak salah memilih sahabat.' Katanya dalam hati. Dan tersenyum.


- Tamat -